Busi Iridium Pembakaran Semakin Maksimum!

Brother sekalian kali ini GRIND-OTO akan membahas mengenai busi iridium, jenis ini dianggap dapat menghasilkan performa yang sempurna!!! Yuk simak teknologi yang diusung dari busi iridium….

Masbro beberapa teknologi yang diusung oleh busi versi iridium antara lain:

A. Ultra Fine Electrode

Bahasa awamnya busi dibuat dengan cara mengecilkan elektroda pusat (komponen penting dari spark plug a.k.a busi) lain halnya dengan teknologi platinum yang memilki pusat elektroda berdiameter 1,1mm. Ini menurut teori dapat menurunkan tegangan tetapi dapat secara signifikan meningkatkan kinerja pembakaran.

B. Tapered Cut

Diharapkan dapat membantu meminimalkan ground elektroda yang kontak langsung dengan inti api. Dikarenakan ground elektroda didesain meruncing maka panas yang dihasilkan akan berkurang dan secara dramatis meningkatkan kemampuan dalam memercikkan api.

C. U-Groove Technology

Teknologi ini dipatenkan oleh Denso yang ditemukan pada tahun 1970an yang membuat penyebaran inti api lebih mudah dan merata serta mampu memercikkan api lebih cepat sehingga mampu menghasilkan nyala api yang besar untuk pembakaran yang sempurna

 Masbro isolator terbuat dari serbuk alumina  murni  yang memberikan kekuatan dielektrik dan konduktivitas termal yang luar biasa pada suhu tinggi, serta kekuatan fisik yang lebih besar!!! Teknologi busi iridium juga disempurnakan dengan proses Laser welding 360 derajat agar mampu bekerja dalam kondisi ekstrim sekalipun.

 Untung Rugi Mengaplikasikan Busi Iridium dimotor Anda…

Menurut Mas Topo di http://us.oto.detik.com/ menjelaskan bahwa “Iridium sendiri adalah tipe atau jenis busi panas yang dikenal di bidang up grade atau oprek mesin, cirinya kebanyakan ujung elektrodanya lancip seperti jarum dan tidak tumpul layaknya busi standar bawaan motor. Arah muntahan apinya pun berbeda, dan api yang dihasilkan lebih cenderung cepat waktu mengalirkan arus. Di motor standar sebenarnya gak begitu besar efek yang ditimbulkan, kelemahannya umur pakainya lebih pendek, makanya kenapa sering dibilang busi racing/balap, akan lebih maksimal kalau dibarengi dengan penggantian koil, CDI, dan kalau perlu perangkat utama magnetnya dengan tipe racing, silakan kalu mau coba.

Intinya yang utama adalah, kesempurnaan atau mendongkrak semburan api yang lebih cepat dan pembakaran lebih sempurna, karena arah atau titik pancarnya berbeda dengan busi tipe standar. Kalau memang motor lebih sering digunakan untuk dipakai sehari-hari, saran saya lebih baik memakai tipe standar pabriknya saja. Kalau memang buat kebutuhan tertentu, misalnya buat balapan silakan, pesan saya mari menerapkan teknologi yang tepat guna. Dan jangan sampai salah kaprah dalam penerapannya, artinya kita lebih cerdas dalam menerima gencarnya barang barang part yang nyaris semakin hari semakin banyak dikembangkan!!!”

Pengujian Busi Iridium versi OTOMOTIFNET

Metode pengetesannya, diukur peningkatan performa yang dihasilkan lewat akselerasi, pakai Racelogic buatan Inggris. Karena asumsinya, semakin baik pembakaran yang tercipta di ruang bakar, maka tenaga otomatis akan makin terdongkrak. Sehingga berdampak terhadap peningkatan akselerasi.

Dari hasil pengukuran akselerasi menggunakan busi standar selama 5-6 kali run, didapat waktu tempuh terbaik 4,8 detik untuk mencapai kecepatan 0–60 km/jam. Sedang 0–80 km/jam = 7,9 detik dan 0–100 km/jam = 14,5 detik. Gimana dengan busi-busi berikut ini? Silakan lihat tabel hasil pengukuran.

Menurut Otomotifnet ada lima busi iridium yang di uji cobakan pada Satria FU masbro…

1. SHARK IRIDIUM

Kalau merek ini diklaim merupakan teknologi asal Jerman. Tapi uniknya kemasannya dibikin mirip Denso Iridum Power. Hanya saja beda warna dan dimensi. Bila kemasan produk Denso berwarna hijau kekuning-kuningan, maka Shark dilabur oranye kombinasi pink. Bahan CE-nya juga dari iridium dengan diameter sama persis Denso Iridium Power, yakni 0,4 mm. Banderolnya hanya Rp 40 ribu. Hasil pengetesan, warna pembakaran di elektroda terlihat agak keabu-abuan yang menandakan pembakaran agak kering.

2. TDR TWIN IRIDIUM

Produk lansiran PT Mitra2000 yang bermarkas di Lodan, Ancol, Jakut. Kata Benny Rahmawan dari divisi R&D Mitra2000, busi TDR dibuat oleh pabrikan busi Volker asal Jerman. Untuk Satria FU menggunakan tipe 085T R1 0.7. Sesuai tipenya (twin iridium), busi ini mengusung 2 bagian material iridium. Yaitu pada CE dan GE, dengan tujuan supaya hantaran arus listrik dari CE ke Ge lebih baik dan kuat. Sehingga pembakaran jadi makin sempurna. CE-nya mengusung diameter 0,7 mm. Punya material iridium yang lebih banyak dari kompetitornya, tak heran bila banderol busi ini lebih mahal, yakni Rp 125 ribu.

3. SPLITFIRE

Materialnya mirip busi biasa (nikel), tapi pada ground electroda (GE) dibikin bercabang dua kayak lidah ular dengan tujuan untuk meminimalkan miss-fire. Sehingga pembakaran stabil terus. Diameternya CE-nya juga mirip busi standar, yakni terukur sebesar 2,0 mm. Untuk Satria FU tipe yang digunakan adalah SF430C seharga Rp 37.500. Hasil pembakaran yang terlihat di elektroda setelah pengujian, mirip Denso. Namun agak sedikit kehitam-hitaman yang menandakan pembakaran mendekati basah.

4. DENSO IRIDIUM POWER

Produk ini berasal dari negeri Sakura. Sangat recommended untuk motor-motor keluaran Jepang lantaran busi standarnya banyak dipakai ATPM roda dua asal negeri Matahari Terbit tersebut. Banderolnya di pasaran sekitar Rp 90-100 ribuan. Busi ini mengusung material iridium di bagian center electroda (CE). Dengan diameter CE terkecil dibanding kompetitornya, yakni 0,4 mm. “Hasil riset kami diameter segitu paling baik dalam menciptakan loncatan api kuat. Tidak perlu voltase yang terlalu tinggi dari koil untuk dapat api yang bagus. Hasil pembakaran busi ini setelah pengujian, elektrodanya tampak berwana cokelat kemerah-merahan. Menujukkan pembakaran yang terjadi, sempurna.

5. SDG

Busi ini tergolong belum lama bercokol di Tanah Air. Tapi sudah cukup banyak tersebar di pasaran. Menurut Hengky dari Ven Star di sentra onderdil dan variasi sepeda motor Cibubur, Jaktim, produk ini konon berasal dari Cina. Namun tak sedikit motormania beropini SDG adalah singkatan dari Shindengen, salah satu produsen part pengapian dari Thailand. Banderolnya lumayan murah, yakni berkisar Rp 35–40 ribuan. Kemasannya unik, seperti kemasan lipstik. Material center electroda (CE) juga terbuat dari iridium dengan diameter 0,6 mm. Kata Hengky, untuk pembelian busi ini di gerainya, bila si pemercik bermasalah dalam 2 hari akan ia ganti baru.

Tabel hasil pengetesan
Akselerasi STD Denso TDR SplitFire SDG Shark
0 – 60 km / jam 5,4 detik 5,3 detik 5,3 detik 5,6 detik 5,4 detik 5,5 detik
0 – 80 km / jam 8,6 detik 8,4 detik 8,5 detik 8,8 detik 8,7 detik 8,8 detik
0 – 100 km / jam 14,5 detik 14,2 detik 14,3 detik 14,7 detik 14,6 detik 14,6 detik
0 – 100 m 8,2 detik 8,2 detik 8,2 detik 8,5 detik 8,5 detik 8,5 detik
0 – 201 m 12,5 detik 12,3 detik 12,4 detik 12,5 detik 12,6 detik 12,6 detik

Sumber: Tim Otomotifnet

Masbro setelah kita meninjau kelebihan dari busi iridium hendaknya kita dapat mengaplikasikan sesuai dengan kemampuan motor. Busi ini cocok untuk keperluan racing atau balap jadi kurang disarankan buat motor yang masih standar, bila motor belum banyak ubahan disektor mesin lebih baik memakai jenis platinum, yang banyak tersedia dipasaran merk NGK dengan harga yang lebih murah antara Rp20ribu-Rp30ribu. Apabila memakai iridium saya sarankan merk Denso selain menurut data diatas keluar sebagai jawara juga banyak beredar dipasaran…. Sekian bro semoga bermanfaat…..

22 comments on “Busi Iridium Pembakaran Semakin Maksimum!

    • justru itu bro… saya menyarankan buat balap… cos menurut para pakar permotoran he he… busi ini kalau dipake buat standar cepat mati…. harusnya digunakan di Rpm tinggi dan jarang stop n go;;;

  1. pernah pake busi jenis ini.
    tenaga keluar di rpm tinggi, jadinya maen rpm tinggi terus.
    ujung2nya mesin overheat, tenaga loyo, boros. weleh2…
    spec motor: korek harian, papas head, naikin + lebarin lubang transfer, bobok knalpot, mj/pj.
    lebih cocok busi standar, tenaga dah keluar dari rpm menengah.

  2. busi iridium,bisa membersihkan sendiri dengan cara di geber pda rpm tinggi.kalo terus di pake pada rpm rendah , bisa saja busi mati karena keraknya numpuk,ane dah pke di vixion uda jalan 3000km masi oke kok.palagi kolaborasi pertamax+denso iridium/IU24…akselerasinya jadi galak.busi iridium masuk kategori busi semi racing.bukan full racing.jadi masih bisa di pake harian, umurnya pun bisa sampe 9000km

  3. iridium memang harus dbwa edan2an trus.. dpke santai busi malah masalah… mati mendadak setelah parkir sejenak dipojokan pantai… hehehehe

  4. SCORPIO saya, angkatan JUNI 2010..

    pasang BUSI DENSO IRIDIUM IX24, dan 3 buah 9POWER…
    sudah sekitar 8 bulan lah..lancar jaya.

    menurutku tinggal atur ulang mur untuk campuran udara-bahan bakar di karburator.
    sampai elektroda busi berwarna coklat kemerahan..

  5. Saya pake di satria F, ngk iridium, tarikanya lumayan… dan awet……. saya pake pas servise pertama km 500 sampai sekarang udah km 10500, masih lancar jaya….

  6. sy pke yg ngk iridium 0,6 utk shogun kebo 110 tahun 97..PJ/MJ 17,5/97,5..piston saiz 100,kmpas kopling pke punya satria yg 2 tak..tiap cek busi sll kering,wrna merah bata..it busi sy pke dr april 2010,beli d jgj 90rb mpe skrg thun 2013 tuh busi n mtor msh gitu2 aj,g ad yg brubah baik dr performa dan keawetan..mlah skrg mtor dah d papua,msh tetap ngacir dgn kondisi jalan yg naik trun gnung..so

Leave a reply to Pras Cancel reply